Arsip Harian: 19 Maret 2020

NASA Pamer Foto Bumi yang Jauh Lebih Bersih Usai Diserang Virus Corona

Salah satu hal positif yang terjadi adalah berkurangnya tingkat polusi di beberapa bagian Bumi.

Foto Bumi yang jauh lebih bersih. (twitter/semestasains)

Hitekno.com – Virus corona yang mengancam sejak awal tahun 2020 memang mengubah dunia dalam berbagai sektor. Bumi yang seolah sibuk, dibuat istirahat usai virus corona mewabah. Baru-baru ini, NASAmembagikan potret Bumi yang jauh lebih bersih usai diserang virus corona.

Bagi umat manusia, virus corona menjadi hal yang cukup meresahkan dan menyiksa. Namun, untuk Bumi, virus corona seolah menjadi waktu Bumi untuk istirahat dari hiruk pikuk.

Salah satu hal positif yang terjadi adalah berkurangnya tingkat polusi di beberapa bagian Bumi. Hal ini tidak lain berkat lockdown yang terjadi di beberapa negara.

Nampak dari potret Bumi yang diunggah NASA ini daerah China yang pada 1 Januari 2020 hingga 20 Januari 2020 didominasi tingkat polusi yang tinggi, berkurang drastis pada 10 Februari 2020 hingga 25 Februari 2020.

Sama halnya dengan China, polusi udara di Italia juga berkurang drastis seiring dengan meledaknya virus corona di negara yang terkenal dengan berbagai tempat wisatanya ini.

Foto Bumi yang jauh lebih bersih. (twitter/semestasains)

Kanal air di Venice, Italia yang kerap menjadi lokasi wisata dan tempat lalu lalang kapal juga menjadi super bersih usai beberapa masa wisata tersebut ditutup karena virus corona.

Seolah diberi waktu oleh manusia untuk bernafas dan beristirahat, potret Bumi yang jauh lebih bersih usai diserang virus corona ini memukau siapa saja yang melihatnya.

Seiring dengan viralnya, banyak netizen yang lalu dibuat terpukau dengan potret Bumi yang jauh lebih bersih usai diserang virus corona ini.

Foto Bumi yang jauh lebih bersih. (twitter/semestasains)

Potret Bumi yang jauh lebih bersih usai diserang virus corona dari NASA ini diunggah ke Twitter oleh @semestasains dan langsung mendapat berbagai respon dari netizen yang dibuat takjub dengan unggahan ini.

Tentang Virus Corona Covid-19, Apa Itu Istilah ODP, PDP, dan Suspek?

Ilustrasi virus corona

Dalam kasus virus coronajenis baru, yaitu SARS-COV-2 penyebab Covid-19, di Indonesia sendiri banyak istilah yang muncul dan menimbulkan kebingungan pada sebagian pasien.

Istilah itu di antaranya orang dalam pemantauan ( ODP), pasien dengan pengawasan ( PDP), dan suspek.

Definisi ketiga istilah tersebut berdasarkan yang tercantum di buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Kementerian Kesehatan RI yang telah direvisi dua kali, dengan edisi ketiga terbit pada tanggal 16 Maret 2020.

Kriteria PDP atau ODP cukup banyak, tetapi secara sederhananya bisa dimaknai seperti berikut.

1. Pasien dalam pengawasan (PDP)

PDP adalah mereka yang memiliki gejala panas badan dan gangguan saluran pernapasan. Gangguan saluran pernapasan itu bisa ringan atau berat, serta pernah berkunjung ke atau tinggal di daerah yang diketahui merupakan daerah penularan Covid-19.

Tidak hanya itu, PDP ini juga memiliki indikasi atau diketahui pernah berkontak dengan langsung dengan kasus yang terkonfirmasi atau probabel Covid-19.

2. Orang dalam pemantauan ( ODP)

ODP adalah mereka yang memiliki gejala panas badan atau gangguan saluran pernapasan ringan, dan pernah mengunjungi atau tinggal di daerah yang diketahui merupakan daerah penularan virus tersebut.

Selain itu, bisa juga orang sehat yang pernah kontak erat dengan kasus terkonfirmasi Covid-19.

3. Suspek

Sementara itu, kata Panji, suspek adalah istilah lain untuk PDP.

Jadi perbedaan utama PDP dan ODP adalah apakah ada gabungan panas badan dan gangguan pernapasan, dan apakah pernah berkontak dengan kasus terkonfirmasi

Untuk diketahui, kasus probabel adalah PDP yang hasil pemeriksaannya tidak dapat disimpulkan (tidak positif, tetapi juga tidak negatif).

Sedangkan kasus konfirmasi adalah seseorang yang terbukti terinfeksi berdasarkan hasil laboratorium.

Apakah ODP dan PDP “berbahaya”?

Tentu yang bisa menularkan penyakit Covid-19 adalah orang-orang yang memang terinfeksi virusnya (SARS-COV-2)

Namun, permasalahannya adalah bahwa sakit Covid-19 ini bisa muncul dengan gejala ringan ataupun berat, dan diagnosis Covid-19 pun memerlukan waktu.

Oleh sebab itu, kata dia, orang-orang yang memenuhi kriteria ODP maupun PDP dianggap berpotensi menularkan Covid-19 sampai terbukti sebaliknya dan harus menjalankan isolasi.

Dari sisi isolasi, yang harus dilakukan untuk PDP dan ODP agak berbeda. Isolasi PDP seharusnya dilakukan di rumah sakit, sedangkan ODP harus melakukan isolasi diri dengan berdiam di rumah selama 14 hari atau disebut dengan karantina mandiri.

Source: https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/19/120200123/tentang-virus-corona-covid-19-apa-itu-istilah-odp-pdp-dan-suspek